Aku melihatnya datang
Menuju jejak berdiriku
Dari arah timur
Dalam balutan angin selatan
Berkalungkan selendang lazuardi utara
Berwajah secerah mentari ufuk barat
Terbit suatu tanya dalam hati
Saat derapnya meretap
Mendekati jejak berdiriku
Untukku kah'
Senyum sendu rupawannya
Untukku kah'
Tatapan teduh jendela hatinya
Untukku kah'
Kesejukan embun raganya
Ataukah hanya sepotong dimensi euforia
Hingga rasa sanubari terpias romansa
Meluruhkan seluruh daya sehat
Sejejak langkah dimajukannya
Melintasi jejak berdiriku
Terangnya siang ditelusuri dengan tegap
Gelapnya malam dikitari tanpa takut
Walau akhir tak diketahuinya
Hanya rasa mampu dikenalnya
Sepenggal langkah diayunkannya
Menjauhi jejak berdiriku
Dengan gegap di tiap derap
Tiada ragu dalam pijakan
Melintas relung tak terpercik bayang
Membawa bersamanya asa keraguan
Meninggalkan kilau harapan
Sebab dalam sukma terdalamnya
Tertanam bayang wajah sang pelipur
Yang ingin dijumpainya di tepi saka
Tuk' menyusun kembali serpihan laranya
Purwokerto, 20 September 2010
No comments:
Post a Comment